Ada yang bilang bahwa peluang usaha sekarang susah, produk apapun sudah terlalu banyak pesaingnya, permintaan tidak meningkat signifikan. Tapi ada juga yang bilang peluang usaha ada dimana-mana, tergantung bagaimana kita jeli menangkapnya. Yang benar yang mana ? Mending yang kedua, karena lebih bermanfaat buat kita. Mari belajar melihatnya.
Cara tradisional.
Lihat rangkaian kata berikut : Kebutuhan – Pasokan. Dimana ada kebutuhan maka disana pula ada peluang usaha untuk memasoknya. Contoh :
Kebutuhan berpakaian – Usaha penjualan pakaian.
Kebutuhan makan nasi – Usaha penjualan beras.
Kebutuhan tempat tinggal – Usaha penyewaan kamar / kos-kosan
Dan sebagainya.
Yang menarik, sisi pasokan tadi bisa berubah menjadi Kebutuhan dan memerlukan pasokan juga. Contoh : Usaha penjualan pakaian – pembuat pakaian. Dan rantai Kebutuhan-Pasokan ini akan terus berlanjut bagi berjenis-jenis kebutuhan sehingga memunculkan demikian banyak peluang usaha. Dan jangan lupa, satu kebutuhan kadang diperlukan lebih dari satu pasokan usaha. Jadi akan makin banyak lagi kembangannya.
Tapi setiap rantai sudah banyak pemainnya ! Ya, iyalah, memangnya kenapa ? Jumlah tukang bakso masih terus bertambah, jumlah tiukang ojek demikian juga, kok mereka masih menghasilkan pendapatan ? Secara teori memang ada titik jenuhnya, tapi selagi kebutuhan terus tumbuh titik jenuh tadi tidak bisa ditentukan ada dimana.
Kuncinya memang ada di kebutuhan. Kebutuhan untuk bertelepon masih tumbuh, tapi kebutuhan untuk bertelepon di wartel sudah menurun. Jangan cari peluang usaha disini. Fenomena wartel ini terjadi akibat adanya pasokan substitusi yang dipenuhi oleh produk substitusi berupa telepon genggam. Mengenai pasokan substitusi ini akan dibahas lagi nanti.
Nah, ternyata untuk cara tradisional saja masih terbuka peluang usaha. Coba saja sempatkan keliling kota dan lakukan pengamatan. Akan terbukti adanya usaha-usaha baru yang terus bermunculan setiap waktunya. Pada saat kita merasa sudah tidak ada peluang, orang lain ternyata membuka usaha baru. Kok bisa ? Itulah ajaibnya, dan sebaiknya kita belajar dari orang itu.
Cara kreatif.
Mencari peluang usaha baru juga bisa dilakukan dengan lebih kreatif. Salah satu caranya adalah dengan melihat kemungkinan adanya Usaha Perantara pada rantai tradisional yang sudah ada, sehingga membentuk rantai sebagai berikut : Kebutuhan – Usaha Perantara – Pasokan. Akibat perubahan lingkungan usaha, celah peluang usaha bisa muncul diantara Kebutuhan dan Pasokan yang selama ini menyambung.
Banyak jenis usaha bermunculan dari proses semacam ini seiring makin kompleksnya kebutuhan manusia. Dulu kalau mau pasang telepon kabel harus ke kantor telepon, sekarang ini sering kita didatangi para pemasar yang menawarkan telepon kabel langsung ke rumah kita. Berarti muncul peluang usaha agency yang menampung para pemasar ini.
Contoh lain adalah pada usaha bordiran. Baju yang dijual di toko/pasar bisa diberi nilai tambah berupa bordir. Bahkan dengan usaha bordir ini konsumen bisa dilayani lebih ‘customize’ sesuai selera individu pemakainya. Dan masih banyak contoh lainnya.
Cara kreatif juga bisa dilakukan dengan memunculkan usaha pasokan substitusi, seperti kasus wartel di atas. Munculnya banyak counter hp saat ini merupakan salah satu contohnya. Untuk memunculkan usaha pasokan substitusi ini tidak sekedar produk substitusi yang dibutuhkan, tapi juga timing yang tepat. Dari dulu produk hp sudah ada namun tidak serta merta bisa mensubstitusi kebutuhan orang bertelepon di wartel. Diperlukan perubahan lain yang lebih makro untuk memunculkan timing yang tepat.
Kemampuan mengidentifikasi keberadaan usaha perantara dan usaha pasokan substitusi merupakan proses kreatif dalam menemukan suatu peluang usaha baru. Sebagaimana biasanya proses kreatif, imajinasi amat diperlukan disini. Ditambah dengan kemampuan melihat ke depan dan kejelian melihat perubahan, maka peluang usaha baru bukan lagi sesuatu yang langka.
Berita baiknya, setiap orang mempunyai peluang melakukannya. Tidak harus orang berpendidikan tinggi atau pengalaman segudang. Sudah sering kita menyaksikan munculnya ide-ide kreatif usaha dari orang kebanyakan saja. Tapi ada kesamaan pada orang semacam ini. Dia mempunyai mimpi, mempunyai keinginan kuat untuk berhasil, dan berjuang keras untuk meraihnya.
Nah, yang terakhir ini pahitnya. Tidak semua peluang usaha yang muncul layak digarap. Kadang secara ekonomis memang tidak layak, kadang timingnya belum sampai atau belum tepat. Ada cara membuat analisis kelayakan usaha yang bisa dibahas pada kesempatan lain.
Rumah Tua di Tepi Hutan
1 tahun yang lalu
Comments :
0 komentar to “Belajar Cara Menemukan Peluang Usaha”
Posting Komentar